Minggu, 23 Februari 2014

Cerpen



Dulu...

                Ini ceritaku dahulu. Kami adalah anak desa yang kehilangan Jati diri kami dan hanya meninggalkan secuil kenangan yang indah dan tak terlupakan hingga kapanpun dan saat aku akan berada dimanapun nanti. aku C.n, aku memiliki banyak teman dulu. Mungkin sekarang iya, namun tak seindah dulu. Dengan berbagai kepolosan menghiasi cerita buku diaryku. Yang akan selalu kubuka untuk mengenang hal yang indah ini. Namun akan sulit bagiku untuk menceritakannya kembali, karena itu hanyalah memory yang tercipta bagai kilatan petir,goresan tinta, seberkas cahaya, dan setetes embun pagi. Dalam lautan emosi yang begitu luas.

Dulu...

                Aku punya cerita yang sungguh tak akan mungkinada duanya. Saat langit telah diwarnai-Nya dengan warna jingga. Kamipu segera berlari keluar dari kandang kami masing-masing.Kami bagaikan anak singa yang siap untuk berburu. Kami bagaikan anak pinguin yang siap untuk terbang. Kami bagaikan anak tyranosaurus yang akan menghidupkan kembali Zaman Dino. Dan kami bagaikan anak Harimau yang mengaum lebih keras dari pada singa. Walau selalu halangan melintang.

·         “Bu, aku mau main?”
“tidak boleh kamu harus kerjakan Pr-mu dulu!”
·          “Bu, aku mau main?”
“Tidak boleh kamu itu cewek jangan main terus dengan para cowok!”
·         “Bu, aku mau main?”
“Tidak boleh! Ini sudah sore bukan waktunya main!”
·         “Bu, aku mau main?”
“Tidak boleh! Jangan main aja bersihkan rumah sana!”
·         “Bu, aku mau main?”
“Tidak boleh! Kamu ini main terus, mau jadi apa kalau main aja. Kerjaan Cuma main, makan, tidur. Kamu gak boleh main terus. !@#$%^&*()!”

Apakah kalian dapat menemukan persamaan. Yah Semua ibu pastinya akan melarang. Dan yang terakhir adalah aku dan pidato ibu yang paling panjang. Ya itulah keahliannya, yang menyebabkan aku menyukai dan menyayangi sekali sesosok yang mulia kedua ini setelah Tuhanku. Walau aral melintang, semangat kami yang bagaikan anak binatang buas takkan pernah padam. Tapi, sebagai anak yang berbakti kami melakukan apa yang ibu-ibu kami minta, tapi akhirnya dengan segala cara kami dapat keluar dari kandang kami masing-masing. Kamipun bersenang-senang ala kami, dengan peraturan kami dan bermain sampai puas tanpa hal yang berbau orang tua.

Itu DULU, Itu KAMI
                Sekarang, hanya ada dua yang akan tetap ada. Karena waktu, kami terpisah. Karena waktu, kami seperti orang yang tidak pernah mengenal sebelumnya. Karna itu aku membenci waktu dan jika ada satu keajaiban, jika ada peri datang, dan jika ada pengabul harapan. Akan kuminta dan kukatakan dengan lantang tanpa ragu. Aku benci waktu dan aku tak ingin tua.

Katy Perry- Roar.

I got the eye of the tiger the fire
Dancing through the fire, ‘cause I am a champion
And you’re gonna hear me roar
Louder, louder than a Lion
‘Cause I am a Champion
And You’re gonna hear me roar
By: C.n Krisna
      Krisnaoa.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar