Bull
Sh*t!
Ini adalah kisahku. Kisah yang
akan kutorehkan dalam secarik kertas. Akan sangat sakit jika kukenang dan akan
sangat pahit jika terulang. Kisah yang akan tertulis dengan garis bawah saat
aku sudah besar nanti dalam biografiku. Aku tak akan bercerita tentang keharuan
Romeo Juliet. Dan aku tak akan bercerita Kisah Cinderella yang menyenangkan.
Tapi ini adalah cerita menyakitkan tentang hidupku. Mengenai kehidupanku di
Sekolah Menengah Pertama. Aku bagaikan berlian yang terlapis batu karang. Mereka
hanya menginginkan berlian tanpa batu. Pemanfaatan ini sangat membuatku
melakukan penyesalan terdalam. Mereka menghancurkan sedikit demi sedikit
batunya, dan mengambil berliannya. Bagaimana mungkin berlian selalu di temani
sepi?. Padahal tak kusangka begitu banyak batu-batu lain disekitarku. Mungkin
ini semua telah tertulis jelas dalam catatan takdirku.
Mereka Bersamaku. Namun aku bagaikan
bayangan mereka. Aku takkan ada, dan tak akan pernah dianggap, begitu polosnya
aku. Bagaimana hal ini dapat terjadi?. Apakah aku tak pernah berfikir
sebelumnya?. Ayolah aku tak membutuhkan mereka. Aku bisa menorehkan tinta dalam
catatan sejarahku tanpa mereka. Dan entah apakah mereka dapat melakukan
pekerjaan yang sama denganku. Aku berbeda dengan yang sekarang. Yang kupunya,
diriku, semuanya, aku berbeda.
Setiap saat suara yang menyeruakkan
telingaku terluncur begitu saja dari mulut mereka, tanpa ada penyesalan
sedikitpun. Dan akan selalu terulang kapanpun yang mereka inginkan. Jika itu
kalian lakukan kepadaku kenapa kalian masih membutuhkanku?. Apakah kalian tidak
pernah terlintas seperti itu, dalam pikiran kalian?. Atau apakan pikiran kalian
sudah hilang?. Begitu bodohnya aku. Saat kalian butuh aku, aku akan selalu ada.
Dan saat kalian membuangku bagai sampah, aku juga selalu ada. Entah apa yang
menyebabkan aku tegar sekali menerima serangan batu neraka yang mereka jatuhkan
diperasaan ini dengan penuh kesengajaan. Aku tidak sama dengan yang lain. Tapi
banyak yang diluar sana sama denganku, mereka korban penindasan.
Kini aku telah merdeka. Tak akan
kubiarkan Romusha yang terjadi terus menerus terkisah dalam sejarah ini. Mereka
akan dalam bahaya besar saat berani menyentuhku. Aku bukan lagi yang dulu.
Diriku yang dulu sekarang telah hilang kutitipkan kepada angin yang membawa
bintang jatuh. Mungkin apa yang terjadi dengan mereka akupun tidak tahu.
Tentang kisah ini, akan kuungkap
dalam secarik kertas yang pudar tanpa sedikit warna di dalamnya. Dan telah
terbubuhi, tetesan bening yang jatuh dari celah-celah mata yang tak tertahan
lagi. Ini kenangan, kenangan pahit. Namun aku masih bisa tersenyum. Tersenyum
dengan api dendam yang menggebu. Tersenyum dengan kekuatan asa yang ingin
menggenggam dunia. Tersenyum jauh lebih lebar dari seperti yang kalian pernah
tahu. Dari cerita hidup ini aku masih dapat mengenang nama kalian. Aku masih
dapat merasakan apa yang kalian pernah lakukan. Dan aku masih dapat menggambar
dengan jelas wajah kalian pada sebuah angan. Dan aku kan menggemgam dunia ini
tanpa kalian. Akan kuungkap semuanya. Bagaimana perasaan ini. Selalu dengan
tangisan saat aku mengenangnya.
Terima kasih secarik kertas.
Denganmu aku dapat mengingat ini. Dan terima kasih teman-temanku, atas siksa
yang telah kau torehkan dalam kertas pudar ini. Mungkin karena kalian kertas ini
dapat bermakna walau pernah pudan. Dan satu janjiku, akan kutunjukkan pada
kalian bahwa aku lebih baik daripada kalian.
By:
C.n Krisna
Gimana
Brew menurut kalian? suka atau enggak tulis di kotak komentar ya. Thanks
By:
C.n Krisna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar